Inilah 4 Bandara yang Sediakan GeNose Test Bulan April

  • GeNose sebagai alat test Covid-19 akan digunakan di bandara Indonesia mulai 1 April 2021. Traveling jadi lebih mudah.
  • Beli tiket pesawat domestik bisa di Loket Toko Modern Fastpay.
  • Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 sebaiknya tidak bepergian kecuali hal penting, atau terapkan protokol kesehatan yang ketat.

Layanan GeNose C19 untuk tes Covid-19 sebagai syarat perjalanan akan berlaku di sejumlah bandara. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan uji coba penggunaan GeNose C19 untuk sektor transportasi udara mulai April 2021 di 4 bandara.

Penggunaan GeNose C19 di sektor transportasi udara itu akan dimulai bertahap di empat bandara di antaranya Bandara Kualanamu Medan, Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Internasional Juanda Surabaya.

PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) selaku operator di Bandara Kualanamu (Medan) dan Bandara Husein Sastranegara (Bandung), memastikan siap menerapkan GeNose di dua bandara tersebut pada 1 April 2021.

Bandara AP II memiliki Airport Health Center yang merupakan lokasi untuk rapid test antigen dan PCR test. Nantinya fasilitas GeNose test akan diintegrasikan di Airport Health Center untuk melayani penumpang yang akan test Covid-19 sebelum penerbangan.

Nah buat para traveler yang hendak bepergian mulai tanggal 1 April yang melalui 4 bandara di atas, bisa beli tiket pesawat domestik di Loket Toko Modern Fastpay terdekat atau menggunakan aplikasi Fastpay. GeNose test bisa di 4 bandara di atas, ya.

Hasil pemeriksaan GeNose C19 dapat dipakai untuk keberangkatan perjalanan menggunakan maskapai domestik yang hasilnya berlaku dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan. Khusus untuk keberangkatan pada libur keagamaan dan libur panjang, surat keterangan negatif COVID-19 berlaku sampel diambil dalam kurun waktu maksimal 1×24 jam sebelum keberangkatan.

Secara perlahan uji GeNose nantinya diberlakukan dan akan tersedia di seluruh bandara di Indonesia mulai 1 Mei 2021. Tes GeNose sendiri telah digunakan di 23 stasiun dan akan tersedia seluruhnya di 44 stasiun utama di Indonesia.

Mengapa tes GeNose diberlakukan di bandara? Karena biaya PCR dan antigen ini masih cukup memberatkan, untuk PCR/swab rata-rata masih diangka Rp600.000 ke atas dan rapid antigen rata-rata dipasaran Rp125.000-Rp150.000 pemerintah bersama beberapa operator telah mendorong satu temuan anak bangsa yaitu GeNose. Ini relatif lebih murah, dan terjangkau bagi calon penumpang.

Ingat ya, GeNose test di bandara tidak menghilangkan PCR/swab dan rapid antigen.

Bila di stasiun kereta api harga GeNose test mencapai Rp30.000, untuk penerbangan masih belum ada info harga yang akan diterapkan. Namun bila layanan ini ternyata banyak peminat bisa berpotensi antrian dan bisa berakibat tertinggal jadwal penerbangan.

Bila hendak melakukan GeNose test datanglah lebih awal beberapa jam sebelum keberangkatan guna mengantisipasi antrian yang banyak karena murahnya biaya GeNose test. Hanya dibutuhkan waktu 5 menit hasilnya akan keluar.

Cara kerja tes GeNose
Alat pendeteksi GeNose mengidentifikasi virus corona dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC). VOC terbentuk karena ada infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas. Orang-orang yang akan diperiksa menggunakan GeNose, terlebih dahulu diminta untuk meniup kantong hingga penuh dan mengikuti arahan dari petugas atau petunjuk yang ada di lokasi pemeriksaan.

Sebelum melakukan tes GeNose calon penumpang dianjurkan tidak merokok, makan, dan minum (kecuali air putih) selama 30 menit sebelum tes untuk meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan GeNose C19.

Kantong hasil tes akan dimasukkan ke alat pendeteksi GeNose, sensor-sensor dalam tabung akan bekerja mendeteksi VOC, data yang diperoleh akan diolah dengan bantuan kecerdasan buatan hingga memunculkan hasil. Dalam waktu kurang dari 2 menit, GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.

Dihimbau juga kepada calon penumpang pesawat nantinya untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi dan interaksi untuk memutus penyebaran COVID-19 di moda transportasi kereta api.

Sebarkan artikel ini