Penggunaan kartu E-Toll untuk bayar tol akan diganti dengan sistem MLFF. Dengan MLLF, pengguna tol bisa bebas antri saaat melewati gerbang tol. Efektif kah?
Jalan tol jadi salah satu infrastruktur paling penting. Dengan adanya jalan tol, perjalanan jadi lebih cepat dan tentu berpengaruh pada biaya operasional yang bisa lebih ditekan karena konsumsi bahan bakar lebih hemat.
Keberadaan jalan tol juga berdampak pada mobilitas penduduk dan barang sehingga akses ke berbagai wilayah jadi lebih mudah. Selain itu, berdampak pula pada peningkatan ekonomi wilayah sekitar.
Dari banyaknya jalan tol yang ada di Indonesia dengan total 2.816,7 km panjangnya hingga November 2023 (data dari Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR)), maka tentu perlu ada pengelolaan sistem pembayaran yang efektif dan efisien. Pembayaran jalan tol ini punya beberapa fungsi tentunya mulai dari pemeliharaan dan perbaikan rutin, pengembangan proyek baru, dan masih banyak lagi.
Awalnya pembayaran jalan tol menggunakan uang kartal. Dengan sistem pembayaran uang tersebut, pembayaran setidaknya berlangsung kurang lebih 10 detik karena mempertimbangkan uang kembalian dan lainnya. Selanjutnya ada sistem tapping kartu e-toll yang dilakukan mandiri oleh pengguna tol dalam waktu sekitar 4 detik. Yang terbaru dan sedang akan dilakukan uji coba adalah sistem pembayaran tol tanpa sentuh yakni Multi Lane Free Flow (MLFF).
Dengan cara bayar tanpa sentuh atau sistem MLFF, pengguna bisa melajukan kendaraan tanpa harus berhenti di setiap gerbang tol untuk melakukan pembayaran. Tentunya hal ini diharapkan bisa mempersingkat waktu pengguna di jalanan. Namun, apakah benar akan seefektif itu dan sudah sampai mana sistem MLFF ini siap dipakai pengguna tol di seluruh Indonesia?
Apa itu MLFF?
Multi Lane Free Flow atau MLFF merupakan cara baru yang akan diterapkan untuk pembayaran jalan tol di Indonesia. Dengan sistem ini, para pengendara dapat melajukan kendaraannya melewati berbagai gerbang tol tanpa perlu berhenti untuk membayar. Cara ini dinilai lebih hemat waktu dibandingkan tapping kartu e-toll.
Penerapan sistem MLFF di Indonesia akan menggunakan sistem yang bisa mencatat transaksi masing-masing pengguna setiap melewati gardu gerbang tol. Nantinya biaya tarif tol akan langsung terpotong dari saldo yang dimiliki masing-masing pengguna.
Rencana Uji Coba Sistem MLFF di Jalan Tol
Penerapan sistem MLFF akan dimulai setidaknya tahun 2024. Oleh karena itu, sistem ini sudah mulai dilakukan uji coba di beberapa rute tol. Misalnya saja ruas tol Bali Mandara yang jadi salah satu lokasi uji coba.
Dari hasil uji coba yang dilakukan pihak penyelenggara yakni PT. Roatex Indonesia Toll System, masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki terutama soal integrasi sistem yang masih dinilai tidak sinkron. Pelaksanaan uji coba serta masa transisi MLFF di ruas tol Indonesia kurang lebih akan berlangsung selama 3 tahun hingga 2027.
Untuk itu para pengguna diharapkan bisa mempersiapkan diri dengan sistem baru. Mulai dari mengetahui rute perjalanan, estimasi tarif tol, dan lainnya sehingga tidak terkendala saat di jalan bahkan terkena denda karena jika melanggar.
Baca juga : Jangan Ngebut di Jalan Tol Bakal Kena Tilang Elektronik
Ini 3 Cara Bayar dengan MLFF, Efektif kah?
Pengaplikasian MLFF perlu ada banyak koordinasi dengan berbagai komponen dan elemen teknologi. Nantinya masing-masing kendaraan akan terintegrasi dengan satelit yang memantau pengendara. Ada 3 cara bayar dengan sistem MLFF yang bisa diterapkan yakni:
1. E-OBU
Electronic on Board Unit atau E-OBU merupakan aplikasi yang akan terpasang di handphone pengguna tol. Sistem ini cocok untuk pengguna mobil pribadi yang pengemudinya selalu sama. Nantinya pengguna aplikasi bisa mengisi saldo dan aplikasi akan mulai memotong saldo setelah mobil melintasi tol dengan MLFF.
2. OBU
On Board Unit adalah cara yang bisa digunakan jika kendaraan sering berganti pengemudi. Jadi pemilik kendaraan harus mendaftarkan kendaraannya dulu. Baru kemudian saldo akan otomatis terpotong jika kendaraan sudah terdaftar dan masuk ke jalur tol dengan MLFF.
3. Electronic Route Ticket
Cara ini bisa dipilih jika pengguna tol jarang bepergian menggunakan jalan tol. Jadi pengguna bisa membeli Electronic Route Ticket di situs resmi atau aplikasi yang mengakomodir sistem MLFF. Caranya mudah yakni dengan memasukkan titik masuk dan keluar tol jadi bisa tahu berapa biaya total yang akan dikeluarkan hingga rute tol terakhir.
Terdapat 3 cara bayar MLFF yang bisa dipilih masing-masing pengguna tol disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Penerapan MLFF ini erat kaitannya dengan teknologi seperti GPS, sinyal, dan pembayaran elektronik.
Kendati saat ini masih uji coba, tidak ada salahnya untuk terus menunggu update dari sistem MLFF. Mulai dari wilayah uji coba, aplikasi, dan lainnya. Bagi wilayah yang belum jadi uji coba tetap jangan lupa untuk isi saldo e-toll terlebih dahulu.
Isi saldo kartu E-Toll bisa dilakukan di aplikasi Fastpay. Pelayanannya cepat serta aman transaksinya. Bahkan bisa jadi peluang usaha. Tertarik mencoba? Daftar sekarang!
Tentang Fastpay Bukan Bisnis PPOB Biasa
Fastpay adalah platform untuk bisnis Layanan Keuangan Digital dan Bisnis PPOB Terlengkap dan Terbaik di Indonesia. 7 layanan bisnis utama di Fastpay sangat menguntungkan, yaitu layanan pembayaran, pembelian tiket transportasi, pulsa dan data, layanan transfer bank, pengiriman barang, top up 8 jenis e money, voucher game online, dengan keuntungan yang besar, tanpa resiko resiko dan model kecil.
Mengapa berbisnis PPOB Fastpay?
Bisnis PPOB Fastpay merupakan solusi bisnis bagi masyarakat Indonesia yang ingin mempunyai usaha pembayaran PPOB; bisnis pulsa murah; bisnis tiket travel pesawat, kereta api, kapal PELNI; bisnis top up Gopay, OVO, DANA, LinkAja, SpeedCash, dll; bisnis ekspedisi; bisnis voucher game murah dan lengkap; bisnis transfer uang, dll.
– Sistem bisnis PPOB yang mudah dijalankan sebagai bisnis utama atau bisnis sampingan.
– Komisi dan bonus yang menguntungkan dari bisnis PPOB, bisnis pulsa bisni
s tiket travel, bisnis voucher game, bisnis ekspedisi, dll.
– Tidak ada kewajiban atau target transaksi, semakin banyak transaksi pelanggan semakin besar pendapatan bonus yang diterima.